Bendungan Barugbug Situdam Jatisari

Eksotisme Bendungan barugbug situdam jatisari yang di bangun pada tahun 1949 untuk mengairi lahan pesawahan seluas kurang lebih 2926 hektar sawah yang membentang antara kecamatan jatisari, kecamatan patokbeusi dan sekitarnya. Bendungan yang menyatukan dua sungai besar yaitu sungai cilamaya dan sungai ciherang yang kemudian di manfaatkan untuk sistem irigasi dan sebagai pengendali banjir yang sering melanda daerah muara cilamaya dan sekitarnya.

Sistem irigasi yang memanfaatkan aliran air dari dua aliran sungai besar yaitu sungai cilamaya yang berhulu di daerah sekitar ci batu kabupaten subang dan sungai ciherang yang berhulu di daerah sekitaran  kabupaten purwakarta sangat bermanfaat bagi para petani karena bisa menjadi penampungan dan sumber air ketika musim kemarau tiba. Tapi sangat di sayangkan beberapa tahun terakhir ini air bendungan barugbug situdam tercemar limbah industri dari beberapa pabrik yang lokasinya dekat dengan aliran sungai cilamaya. Air yang tadinya bersih jadi berubah hitam pekat, hal tersebut bisa dilihat ketika musim kemarau tiba.

Terusan sungai ciherang,situdam.

Pertemuan sungai Cilamaya & Ciherang

 

Kondisi bendungan barugbug saat ini agak mengkhawatirkan karena usia bangunan yang sudah cukup tua juga kondisi jembatan yang sering di lalui oleh mobil besar berbobot di atas 3 ton yang bisa sangat membahayakan konstruksi jembatan oleh karena itu untuk meminimalisir kerusakan maka Perum Jasa Tirta II sebagai pengelola bendung barugbug membuat portal agar kendaraan besar yang bobotnya melebihi 3 ton tidak bisa melewati jembatan bendung Barugbug dan sebagai alternatif buat kendaraan besar bisa memilih jalur pantura ke arah desa Tanjung Rasa.

 

Bendung Barugbug pernah mengalami banjir akibat tingginya debit air sampai meluap ke atas bendungan dan banjirpun tidak bisa di hindarkan yang merendam sebagian besar pesawan dan rumah penduduk yang berada di sekitar bendungan situdam/ bendung barugbug.

 

Ada yang unik dengan bendung barugbug atau lebih di kenal dengan situdam yaitu ketika bulan Ramadhan tiba biasanya muda mudi yang ada di sekitaran desa banyak yang menunggu buka puasa dengan ngabuburit di bendungan situdam karena memang selain di manfaatkan sebagai irigari eksotisme bendungan barugbug cukup mempesona bagi orang yang lewat ke situ, pemandangan yang ada cukup bagus di temani suara gemuruh air yang jatuh dari dasar bendungan ke terusan aliran sungai cilamaya dan ciherang bisa dinikmati ketika kita berhenti sejenak di situdam.

 

Buat anda yang suka dengan kuliner di sekitaran bendungan juga terdapat beberapa warung yang bisa anda datangi dan yang paling terkenal adalah bubur situdamnya yang berada di sebelah timur jembatan yang buka dari pagi hingga siang hari, saking terkenalnya tidak pernah sevi dari pelanggan baik dari orang sekitar maupun yang kebetulan melewati bendungan situdam tersebut.

 

Tweet